TenisonWoods College is a co-educational Roman Catholic secondary school in Mount Gambier, South Australia. It is named after the pioneer priest, scientist and educator Fr. Julian Tenison Woods in recognition of his contribution to Catholic education. It was established in 2001 as an R-12 Catholic college as a result of the efforts of the Parish of Mount Gambier, the Boards and
AyuPurwaningsih. 02.09.2013. Au Pair artinya saling membantu. Siapa yang bekerja sebagai Au Pair membantu kegiatan rumah tangga di sebuah keluarga asing. Apa imbalan dan manfaat, serta bagaimana
Secarapersonal, Au Pair adalah batu loncatan yang sangat tepat untuk melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri. Setelah menjadi Au Pair selama satu setengah tahun di Eropa, aku berhasil melanjutkan S2 “Victimology and Criminal Justice” di Tilburg University, Belanda dengan mendapatkan beasiswa Orange Tulips Scholarship dan Holland Scholarship.
Ihave experience as a writer, editor, translator and copywriter with 15 years experience working in the magazine and online publishing industries. I was previously Digital Director at Femina, the leading woman’s and lifestyle magazine in Indonesia, where I led and oversaw the content strategy, both editorial and commercial, for Femina online
Contohnya program Au pair juga popular di Jerman. Dia memberi tumpuan kepada pekerjaan dalam keluarga Jerman sebagai pengasuh atau pembantu rumah. Pemohon berumur 18 hingga 26 tahun layak menyertai program ini, manakala ahli keluarga di mana wanita warga asing bekerja tidak boleh bercakap dalam bahasa ibunda mereka atau saudara mara pemohon.
cara masak sayur lompong agar tidak gatal. Au-Pair Pertukaran Budaya Au-Pair adalah program pertukaran budaya dengan cara peserta tinggal di rumah host family. Secara bahasa, Au-Pair berasal dari bahasa Prancis yang bila diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi on a pair yang juga dapat diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi menjadi peserta, Anda akan menjadi asisten domestic dari negara asing yang bekerja dan tinggal dengan keluarga angkat host family serta berperan menjadi bagian dari keluarga mereka. Oleh karena itu, orang tersebut juga ikut serta dalam tanggung jawab keluarga angkatnya itu. Dengan bergabung menjadi peserta, hubungan Anda dengan host family menjadi erat dan bukan tidak mungkin, setelah program selesai Anda tetap menjalin hubungan yang baik dengan host family. Au-Pair di Jerman Di Indonesia istilah Au-Pair mungkin terdengar asing. Hanya saja di negara-negara maju seperti contohnya Australia, Amerika maupun negara-negara di kawasan Eropa seperti Inggris, Prancis, dan Jerman program ini sudah lazim. Di Eropa, program ini sangat diminati karena manfaatnya yang sangat banyak, yaitu salah satunya Anda bisa mendapatkan pengetahuan baru terkait budaya host family serta melatih skill untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang baru. Menurut peraturan yang berlaku di Jerman, syarat bekerja sebagai Au-Pair usianya tidak boleh kurang dari 18 tahun dan maksimal berumur 25 tahun. Belum mempunyai anak dan memiliki kesehatan yang baik. Selain itu mereka juga harus memiliki ijazah penguasaan Bahasa Jerman tingkat dasar yakni A1-A2.Bila semua syarat ini terpenuhi maka kesempatan mengikuti program Au-Pair pun terbuka. Meskipun demikian ada juga keluarga Jerman yang mencari tenaga Au-Pair umumnya dengan mengutamakan pelamar yang memiliki pengalaman di bidang rumah tangga dan mengurus anak. Hapuskan Paradigma Au-Pair Merupakan Pembantu Au-Pair itu BUKAN merupakan seorang pembantu rumah tangga atau sama dengan baby yang sudah disebutkan di atas, peserta program Au-Pair akan menjadi bagian dari keluarga angkat host family nya itu dan memiliki posisi yang sejajar dengan mereka. Bila diibaratkan berarti mereka akan berperan sebagai Kakak. Program ini memberikan kesempatan pada peserta untuk memiliki keluarga baru dengan latar belakang dan budaya yang sangat berbeda. Selain mendapatkan keluarga baru, peserta juga akan mendapatkan pengalaman dan uang saku. Program yang sangat menarik bukan? Persyaratan AuPair Seperti yang sudah disebutkan pula di atas. Bahwa mengikuti Au-Pair itu tetap perlu persiapan karena Anda akan bertemu dengan banyak orang baru dan tentunya akan mempelajari budaya yang baru. Maka dari itu, berikut kami jabarkan lagi di sini ya, persiapan apa saja yang wajib Anda siapkan apabila tertarik mengikuti program iniSertifikat bahasa Jerman tingkat dasar A1-A2. Lebih bagus lagi apabila sudah mulai masuk ke tingkat menengah B1. yang kuat untuk mengikuti program Au-Pair mental yang mampu beradaptasi dengan lingkungan baru. Kursus Bahasa Jerman Bersama Bright Education Indonesia Konsultasikan mimpi Anda untuk dapat pergi ke Jerman, bekerja dan tinggal bahkan melanjutkan kembali sekolah/kuliah di sana dengan jasa konseling, kami pun memiliki tim pengajar bahasa Jerman yang sudah terbukti dapat menghadirkan peserta-peserta calon Azubi mahir berbahasa Jerman. Program Persiapan AU-PAIR Jerman – Rp. – Benefit Cita-cita Anda untuk pergi, lalu tinggal dan bekerja dalam program Ausbildung di Jerman akan kami support 100%. Dukungan apa saja yang akan Anda dapatkan? Les bahasa Jerman sampai lulus. Penerjemahan dokumen ke dalam bahasa Jerman. Pembuatan Visa. Pencarian keluarga angkat yang sudah mengcover kebutuhan Anda. Tempat Tinggal Uang Makan Asuransi Kesehatan Akses Transportasi Sekolah Bahasa Untuk informasi lebih lanjut, silahkan gunakan tombol menu di bawah ini
Melanjutkan cerita perjalanan aku waktu ikut program WHV, aku sudah berbagi tulisan aku yang sebelumnya tentang bagaimana perjalanan aku mendapatkan Visa Bekerja dan Berlibur WHV dan mendapatkan pekerjaan pertama ku menjadi Aupair di Australia menggunakan visa ini waktu masih di Indonesia. Kali ini aku mau berbagi tentang pengalaman aku bagaimana aku mendapatkan dan bekerja sebagai Aupair di Australia. Menggunakan Visa Bekerja dan Berlibur untuk bekerja sebagai WHV Saat mencari informasi tentang bekerja di luar negeri waktu masih di Indonesia, aku juga nemu kalau di negara Eropa itu ada visa khusus untuk Aupair. Dimana ada beberapa website yang dapat dipakai untuk menghubungi dan dihubungi oleh host family yang sedang mencari Aupair untuk menjaga anak mereka. Jadi di website kalian bisa google aja yah soalnya aku sudah lupa tepatnya web apa intinya kalian buat profile kalian lalu ada beberapa profile host family yang kalian bisa baca yang mana kira-kira kalian cocok, lalu kalian bisa saling kirim pesan lalu janjian untuk video conference/ video call untuk mengenal lebih dekat tentang host family tersebut. Setelah sudah dapat yang cocok, lalu host family akan mengirimkan surat undangan ke tempat kalian tinggal di Indonesia melalui pos. Lalu dengan surat undangan tersebut kalian bisa pakai untuk mengurus visa Aupair tersebut di kedutaan Jerman. Namun untuk mengurus visa ini, kalian diwajibkan dapat berbahasa Jerman minimal A1. Selain itu tentang pekerjaan Aupair di Eropa itu ada hukumnya jelas tertera di hukum negara, jadi kalau kalian dalam kesulitan kalian bisa lapor. Jadi kalau Aupair di Eropa itu biasanya kalian bisa dapat hari libur dimana kalian bisa pakai sekolah Bahasa dan kalian juga bisa dibayarkan oleh host family nya atau pun kalian harus bayar sendiri tergantung komunikasi kalian dengan host family. Pokoknya singkat cerita aku hampir ambil program Aupair ke Eropa, namun karena kendala bahasa dan saat itu WHV yang kira-kira paling memungkinkan, jadinya aku Aupair di Australia di tahun 2016 dan masih tetap di sini sampai sekarang July 2021. Oke lanjut… Kalau dibandingkan dengan Aupair di Eropa, ada beberapa perbedaan dengan Aupair di Austarlia. Kalau di Aussie, tidak ada visa khusus untuk Aupair. Kalau kalian mau kerja Aupair di Australia, kalian bisa pakai visa apa saja yang memungkinkan kita bisa bekerja seperti WHV, student, dll. Dimana visa ini harus kalian urus sendiri, tanpa harus dapat surat undangan gitu. Setelah visa aku dapat, aku coba cari-cari kerja lah dari berbagai sumber khususnya online. Lalu aku nemu grup Facebook WHV Indonesia, disitu aku dapat lowongan ada yang cari Aupair untuk gantiin anak WHV yang visa nya bentar lagi mau habis. Kemudian aku coba chat orangnya agaplah namanya WHV Rini. Nah kita obrolinlah tentang pekerjaanya sebagai Aupair, fasilitas yang kita dapat, rutinitasnya, dan kayak profile host family nya lah. Pada akhirnya aku ambil pekerjaan ini dan kita atur kapan datang ke Canberra dan mulai kerja. Nah jadi tu aku akan jagain satu anak saja, anaknya besar dan sudah besar, di sekolah dasar gitu dan host mom nya bekerja sebagai dokter. Fasilitas yang Didapatkan waktu Aupair Waktu tiba di Canberra, host mom nya jemput aku pakai mobil lalu sampai dirumah aku diajak tur keliling apartemen tempat mereka tinggal. Kemudian aku dikenalin sama anaknya juga lalu aku disuruh istirahat. Berikut aku list yang aku dapatkan Kamar tidur dan kamar mandi sendiri. Di kamar nya itu sendiri ada tempat tidur untuk satu orang, meja belajar, kursi, heater, dan lemari baju. Pulsa isi ulang 30 AUD setiap bulan. Akses WIFI dan Netflix Makan. Seminggu sekali aku temenin mamanya kita belanja bahan makanan bareng. Saat belanja juga host mom nya ngomong kalau aku bisa pilih makanan yang mau aku makan dan aku juga milihnya yang sewajarnya, ehehe. Namun kalau aku mau makan, aku bisa ambil saja dari kulkas dan pantry mereka juga koq. Pocket money. Aku ditransfer pocket money setiap minggu ke bank aku sebesar AUD 250. Rutinitas Sehari-hari sebagai Aupair Sekitar jam host mom nya berangkat kerja dan anaknya biasanya juga sudah bangun dan anaknya langsung nonton TV. lalu aku keluar kamar sekitar jam 8 untuk keluarin piring dll dari dishwasher lalu masakin anaknya makan pagi dan menyiapkan bekal makan siang. Makan pagi anaknya sangat mudah dan hampir setiap hari makannya sama, berdasarkan instruksi dari host mom nya. Lalu sekitar jam aku anterin anaknya pergi sekolah jalan kaki 5 menit. Sekolanya tuh dekat banget, hanya di belakang rumah gitu loh. Setelah itu aku ada jam lowong dari jam 9 sampai jam 3 sore. Nah jam segitu aku beberes kamar anaknya dan aku makan pagi. Kemudian lanjut beberes rumah light cleaning rapiin area dapur dan ruang keluarga gitu dan seminggu sekali baru vakum lantai dan laundry pakaian anaknya aja cuci di mesin cuci, di keringkan, baju sekolah disetrika, dan ditempatkan di lemari baju. Beberes rumahnya juga lumayan mudah soalnya anaknya laki-laki dan sudah besar sekolah dasar dan tidak terlalu besar juga tempatnya. Kalau masih ada waktu lowong aku pakai untuk cari kerja yang lain, cuman pengen coba-coba aja. Pernah sempat dipanggil trial kerja disuruh kerja untuk melihat kemampuan kita sekitaran 1-2 jam an tanpa dibayar, legal di Australia beberapa kali seperti cuci piring di salah satu restoran di dekat danau, dll. Soalnya juga aku memang ada rencana untuk lanjut sekolah masak setelah WHV, jadi mau lihat bagaimana prospek kerja hospiality di Australia. Jam pulang sekolah, aku jemput anaknya dari sekolah lalu aku buatkan snack berdasarkan instruksi dari ibunya juga. Setelah makan tinggal jagain anaknya gitu sampai ibunya pulang. Sebagai seorang dokter, ibunya pulang kerja tidak tentu, biasanya sore sekitar jam 5 gitu dan bisa juga sampai malam. Seminggu sekali atau dua kali aku lupa, aku antar anaknya pergi les berenang pakai transportasi umum/ bis. Uang busnya nanti diganti host mom nya. Kalau ibunya pulang sore, ibunya masak makan malam dan kita makan bareng sambil nonton TV dan ngobrol. Kita bisa ngobrol banyak hal, pokoknya ibunya baik. Singkatnya aku lepas tugas saat mamanya ada dirumah. Aku juga dapat libur kalau hari sabtu minggu karena ibunya tidak kerja. Aku dengan keluarga ini hanya sekitar tiga bulan. Karena saat itu aku pengen ke Sydney untuk cobaain kerja di bidang hospitality. Setelah ngobrol sama host mom nya, aku akan tinggal sampai Aupair yang baru datang. Jada selama itu aku juga bantuin posting di internet atau FB untuk carikan pengganti aku itu. Setelah sudah dapat, aku pindah ke Sydney. Menurutku aku senang juga kerja Aupair di keluarga ini, host mom nya baik dan anaknya juga bolehlah walaupun kita agak kurang dekat. Memang anaknya agak kurang bisa dekat dengan orang lain selain ibunya yah kalau menurut aku, tapi aku senang juga bisa kerja dengan mereka dan merasa sebagai bagian dari keluarga juga oleh Host mama nya. Ibunya senang ngobrol, sering masakin kita makan malam, dan nanya ke kita kalau mau dibelin apa pas ke supermarket. Namun karena aku pengen juga cobain kerja yang lain seperti hospitality dan juga akhirnya aku pindah ke Sydney dan sampai sekarang tahun 2021 masih kerja di hospitality. Cerita selanjutnya tentang Sydney nanti aku tulis di blog ini yah.. Semoga tulisan aku kali ini berguna bagi kalian dan membantu bagi mereka yang penasaran bagaimana pekerjaan Aupair di Australia.
Sejak kecil saya punya mimpi untuk bisa keluar negeri. Sayangnya, saya bukan berasal dari keluarga yang dengan mudahnya bisa mengelontorkan uang untuk sekedar jalan-jalan ke luar negeri. Saya sempat berpikir sepertinya hampir mustahil untuk bisa ke luar negeri mengandalkan uluran tangan kedua orangtua saya saja. But, nothing stop me from dreaming. Akhirnya kesempatan mewujudkan mimpi saya itu datang saat tengah terjebak dalam kubangan skripsi. Beberapa sahabat saya sibuk berbicara mengenai “au pair”. Saya yang kepo pun segera bertanya kepada mbah google apa itu au pair. Au pair merupakan program pertukaran budaya untuk tinggal selama setahun di luar negeri bersama keluarga angkat. Program au pair juga memberikan kita kewajiban untuk bekerja sebagai nanny atau babysitter, menjaga anak-anak dari host family tempat kita tinggal. Banyak teman-teman saya yang berpikir kalau au pair sama saya seperti TKI, babu dan lain sebagainya. Justru saya melihatnya dari kacamata berbeda, bagi saya au pair menjadi kesempatan buat saya untuk mewujudkan mimpi. Saya pun semakin bersemangat mendalami dan mencari berbagai informasi mengenai au pair. Dalam pandangan saya mengenai au pair saat itulah adalah suatu peluang emas di mana saya sebagai anak muda bisa mendapatkan pengalaman untuk melakukan pertukaran budaya dengan tinggal bersama host family. Opera House, Sydney, Australia Selain tinggal, saya juga bisa mendapatkan kesempatan untuk mengikuti sekolah bahasa di negara yang saya tinggali. Tugas saya sebagai au pair menjadi teman’ atau kakak’ bagi anak-anak di host family tersebut. Ternyata beberapa teman-teman di kampus saya dari jurusan berbeda sudah lebih dulu menjadi au pair. Dari mereka saya mendapat banyak pengetahuan mendalam mengenai suka duka menjadi au pair. Eropa menjadi pilihan saya untuk mendaftar sebagai au pair, alasannya karena saya melihat teman-teman saya yang bisa asik keliling Eropa dengan mudah. Selain itu karena saya juga suka arsitektur Eropa sekaligus ingin mewujudkan mimpi saya untuk bisa mengunjungi stadion sepakbola di Italia. Saya pun mendaftar ke banyak host family di Eropa dari Italia, Prancis, Norwegia, Findalndia, Denmark, Jerman, Belgia, Belanda. Amsterdam, Netherland Selama beberapa bulan tidak ada keluarga yang ingin menerima saya menjadi au pair terutama karena kendala bahasa. Salah seorang keuarga Jerman sempat interview langsung saat mereka berkunjung ke Indonesia, sayangnya untuk mendapatkan visa ke Jerman saya harus memiliki kemamapuan Bahasa Jerman dasar. Saya sendiri saat itu tidak punya waktu untuk mengikuti kursus Bahasa Jerman di tengah kesibukan saya untuk menyelesaikan skripsi. Meskipun begitu saya tidak menyerah, saya mulai menyeleksi negara yang tidak begitu membutuhkan kualifikasi bahasa sebagai tujuan. Belanda menjadi salah satu negara yang saya fokuskan untuk mendapatkan host family. Berbagai email penolakan pun saya terima dari beberapa keluarga di Belanda dan beberapa negara Eropa lainnya. Kadang saya merasa lelah tapi saya tetap positif. Sembari mencoba menyelesaikan skripsi saya pun tetap hunting host family. Suatu hari di awal Juni, saya mendapatkan email dari wanita Indonesia yang besar dan menetap di Amsterdam, Belanda. Dia menceritakan latar belakang keluarganya yang memiliki seorang suami warga negara Belanda dan dua anak perempuan berusia 7 dan 4 tahun. Dia menyampaikan ketertarikannya untuk menjadikan saya sebagai au pair dari Indonesia pertama untuk keluarganya dengan alasan ingin anaknya mengenail budaya Indonesia. Amsterdam, Netherland Bagai mendapat durian runtuh saya pun menyambut baik tawaran tersebut. Proses berikutnya sungguh cepat, saya yang belum punya passport segera diminta membuat passport. Saya urus semua dokumen yang diperlukan sendiri, seperti proses pengurusan akte kelahiran yang harus diperbaharuai dan juga diterjemahkan. Saya pun tawar-menawar mengenai apa saya hak dan kewajiban saya kepada host family. Bahkan setelah tawar-menawar mereka bersedia membayar biaya visa dan tiket pesawat untuk saya. Saya sendiri hanya keluar biaya untuk menerjemahkan dan legalisir beberapa dokumen yang dibutuhkan. Tidak lebih dari Rp 2 juta. Pada Sepetember 2010, saya terbang ke negeri kincir angin setelah visa aupair saya diterima. Tentu saja setelah sebelumnya saya bisa menyelesaikan skripsi dan mendapatkan gelar sarjana. Saya tiba di Belanda pada musim gugur dengan udara yang semriwing. Selama setahun tinggal bersama keluarga Indonesia-Belanda, tentu saja banyak suka-duka. Berbagai masalah kerap timbul karena perbedaan budaya dan bahasa. Terutama kedua anak perempuan yang menjadi tanggungjawab saya, karena keduanya tidak bisa Bahasa Inggris dan saat itu Bahasa Belanda saya belum lancar jaya. Jadilah saya sempat menemukan banyak kesulitan tapi lambat laun saya pun dapat beradaptasi. Ijburg, Amsterdam, Netherland Sebagai au pair, tugas saya dari Senin-Jumat, menyiapkan sarapan dan bekal untuk anak-anak sekolah. Kemudian saya punya punya waktu free sampai pukul 3 sore. Di sela-sela waktu free tersebut sekitar satu jam saya punya tugas untuk belanja bahan masakan untuk makan malam dan laundry dengan mesin cuci. Pukul tiga saya jemput anak-anak dari sekolah dan bermain dengan mereka sampai kedua orangtua mereka datang. Dalam seminggu, saya masak makan malam hanya 3 hari karena host mom libur pada hari Rabu, saya punya free time setengah hari dan pada hari Jumat host dad saya juga libur sehingga saya punya free time setengah hari. Sabtu dan Minggu saya libur full. Waktu libur biasanya saya habiskan untuk hangout bersama teman-teman baik sesama aupair ataupu. Teman-teman traveller lainnya. Keuntungan menjadi au pair di Belanda, saya tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk keliling ke beberapa tempat di Belanda tapi juga beberapa negara Eropa. Pada liburan musim dingin, saat host family saya liburan ke Austria, saya memilih liburan ke Paris bersama teman-teman saya. Saat libur musim semi pun saya memilih liburan ke Belgia bersama teman-teman saya. Pada liburan musim panas saya mendapatkan jatah libur yang saya manfaatkan untuk Eurotrip solo dari Jerman, Ceko, Austria, Italia hingga Spanyol. Eurotrip Selain mendapatkan kesempatan untuk keliling beberapa negara Eropa dan mewujudkan mimpi saya untuk berkunjung ke stadion San Siro Milan, saya juga mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan berbagai orang dari seluruh dunia. Berinteraksi dan bertukar pikiran dengan berbagai orang dengan latar belakang berbeda membuat saya mendapatkan banyak wawasan yang tak ternilai harganya. Saya juga mendapatkan kesempatan belajar Bahasa Belanda di sekolah bahasa yang dibiayai oleh host family saya. Tidak hanya itu, dengan bergaul dalma komunitas Couchsurfing, saya berkesempatan belajar Bahasa Belanda gratis bersama dengan teman-teman dari berbagai negara. Setelah satu tahun berama host family di Belanda, saya sempat niat melanjutkan menjadi au pair di Belgia. Selama dua minggu saya sempat menjadi au pair di Belgia di keluarga Inggris dengan satu anak berusia tiga tahun. Sayangnya keluarga tersebut berencana kembali ke Inggris dan saya sebagai au pair dari Indonesia memang tidak memiliki izin untuk menjadi au pair di Inggris. Saya pun memutuskan kembali ke Indonesia dan bekerja sebagai jurnalis sesuai dengan bidang ilmu yang saya pelajari selama lima tahun di kampus. Bekerja sebagai jurnalis selama hampir tiga tahun, tidak begitu saja menghempaskan keinginan saya untuk jalan-jalan ke luar negeri. Saya pun kembali mendapatkan peluang untuk mendaftar Working Holiday Visa ke Australia WHV. Saya kembali memilih untuk menjadi au pair di Australia. Kenapa au pair? Alasannya karena dengan menjadi au pair dan mendapatkan host family sebelum saya sampai di Australia, saya tidak perlu membayar sewa tempat dan saya sudah otomatis mendapatkan pekerjaan. Banyak anak-anak WHV datang ke Australia tanpa tempat tinggal dan pekerjaan, mereka baru mulai melamar pekerjaan saat sudah di Australia. Memang mungkin gaji yang mereka peroleh lebih besar dari gaji sebagai au pair tapi perlu diingat mereka tetap harus membayar sewa tempat, makan dan transportasi. Manly, Sydney, Australia Beruntung, saya mendapatkan host family berasal dari Australia-South Africa dengan dua anak laki-laki berusia 3 tahun dan 1 tahun yang super duper nice. Pada saat saya sampai di Australia ternyata saya mendapatkan kejutan bahwa host mom saya tengah mengandung. Jadi nambah lagi anak yang harus saya ajak main. Pekerjaan saya sebagai au pair di Australia tidak jauh berbeda dengan saat di Belanda. Bedanya host family saya akan membayar lebih dihitung perjam, jika saya bekerja lebih dari 30 jam seminggu. Enaknya lagi di Australia bayarannya seminggu dan saya bisa dapat tiga kali lipat pocket money dari au pair di Belanda. Kalau dilihat dari penghasilan sebagai au pair di Australia dalam sebulan tiga kali lipat gaji saya sebagai jurnalis di Indonesia. Namun, selain penghasilan, saya pun menikmati kesempatan tinggal di Manly, salah satu daerah yang menjadi tujuan turis di Sydney. Kehidupan pantai yang tenang dan santai jauh dari stress dan kemacetan semacam menjadi asupan energy positif bagi tubuh dan jiwa saya. Cape Town, South Africa Rencana awal, saya hanya ingin menetap dengan keluarga Australia selama 6 bulan kemudian pindah ke keluarga lainnya atau mencari pekerjaan lainnya. Namun, niat saya itu harus saya urungkan karena keluarga Australia ini sungguh luar biasa baik dan awesome. Saya pun sudah terlanjur jatuh cinta dengan anak-anaknya. Bahkan anak kedua, si pirang sudah menganggap saya seperti ibu keduanya. Ke mana saya pergi selalu diikuti. Selain itu, saya pun mendapat kesempatan untuk travel ke beberapa negara lainnya bersama mereka seperti ke Hongkong, China dan South Africa. Semua dibiayai oleh mereka, mulai dari visa, tiket pesawat, makan, akomodasi dan saya pun tetap mendapat gaji karena saya juga tetap bekerja di sana. Tidak melulu soal bekerja, saya pun mendapatkan waktu off yang saya bisa gunakan untuk jalan-jalan. Bahkan untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya bisa merasakan duduk di pesawat di bagian first class dalam perjalanan pulang pergi dari Sydney ke Capetown. Selaim itu, selama menjadi au pair di Australia, saya mendapatkan waktu liburan yang saya manfaatkan untuk mengunjungi pacar sekarang suami di Ohio, Amerika Serikat dan pada untuk jatah liburan berikutnya saya memilih untuk solo travelling ke Thailand selama dua minggu dan Menjadi au pair tidak melulu bekerja kasar ala TKI, seperti banyak orang pikir. Jika kita termasuk orang yang bisa melihat kesempatan, menjadi au pair merupakan kesempatan emas untuk travel the world, bertemu dengan banyak orang dari seluruh dunia yang dapat membuka pemikiran dan wawasan kita. Kesempatan hidup di negeri orang jauh dari orangtua dan teman-teman menjadi kesempatan kita untuk dapat lebih kuat dan mandiri saat berada di luar comfort zone. Terus terang, pengalaman itu tidak banyak saya peroleh selama saya bersekolah dan bekerja di Indonesia. Manfaatkan hidup kita selagi muda. Materi bukan satu-satunya penghambat kita untuk bisa mewujudkan mimpi. Kerja keras dan usaha adalah kuncinya.
Apa itu program Au Pair? Bagaimana cara mendaftar jadi seorang Au Pair dan apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi? Buat kamu yang ingin merasakan pengalaman hidup di luar negeri, kamu bisa coba daftar menjadi seorang Au Pair. Au Pair adalah program pertukaran budaya yang memberi kesempatan bagi anak muda untuk tinggal di luar negeri dalam kurun waktu tertentu. Sebagai seorang Au Pair, kamu akan tinggal di rumah host family dan membantu dalam hal pekerjaan rumah – mostly sih menemani anak – walaupun kadang ada juga pekerjaan lain seperti memasak atau bersih-bersih. Bisa dibilang tanggung jawab utama kamu mirip seperti seorang nanny. Sebagai gantinya, host family akan menyediakan tempat tinggal dan juga memberikan uang saku. Keuntungan bagi yang mengikuti program ini, selain bisa tinggal di negara baru, juga bisa belajar bahasa, mengenal kebudayaan negara tersebut, dan tentunya merasakan pengalaman baru. Bagi host family juga lebih hemat karena untuk hire nanny ataupun housekeeper di luar negeri itu sangat mahal. Nah, kalau kamu memiliki rencana di luar negeri, terutama bagi yang suka anak-anak, pas banget artikel ini akan sangat membantu. Sebelumnya aku juga pernah sharing tentang pengalaman kuliah di China gratis yang juga bisa menjadi opsi lain untuk melanjutkan studi dan tinggal di luar negeri. Cara menjadi seorang Au Pair Ada beberapa cara untuk apply untuk program Au Pair yaitu Menggunakan website atau sejenis platform untuk mempertemukan calon Au Pair dan calon host family yang match satu sama lain. Di website ini, calon Au Pair membuat profil sebaik dan sejujur mungkin. Jika host family tertarik maka mereka bisa menghubungi kamu di website tersebut. Menggunakan agen. Jika kamu baru di dunia Au Pair, sebaiknya menggunakan agen agar lebih mudah mempersiapkan dokumen dan sebagainya. Banyak agen seperti Full Hope Au Pair, Smiling Face, dan lainnya. Aku pakai Full Hope sewaktu ke Belanda. Kalian bisa menghubungi Full Hope Au Pair di alamat ini Citra Harmoni A2-11 Trosobo, Sidoarjo, Jawa Timur 081344150740. Berikut adalah langkah-langkah dan syarat untuk mendaftar jadi seorang Au Pair mandiri melalu platform pencarian yang ada Step 1 Membuka akun Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah membuat akun gratis di situs pencarian Au Pair. Isi informasi yang diminta seperti Prefensi pribadi – pengennya jaga anak di kisaran umur berapa, preferensi negara yang ingin kamu datangi, kira-kira tanggal berapa kamu bisa mulai kerja. Data diri – seperti tanggal lahir, latar belakang pendidikan, kemampuan bahasa, dan informasi kontak. Kamu juga bisa menambahkan surat perkenalan untuk host family. Step 2 Menentukan negara tujuan Saat ini ada 22 negara yang menerima Au Pair, kebanyakan sih negara-negara di Eropa. Nah, setiap negara memiliki persyaratan tertentu yang harus dipenuhi. Tidak semua negara menerima Au Pair dari Indonesia, jadi sebaiknya kamu cek dulu apakah memenuhi persyaratan negara tersebut. Sebagai orang Indonesia kamu bisa ikut program Au Pair ke negara Amerika Australia Belgia Denmark Belanda Inggris Prancis Finlandia Italia Irlandia Islandia Jerman Lexembourg Spanyol Swedia Swiss Norwegia Selengkapnya kamu bisa cek klik sini untuk cek bisa ke negara mana saja sesuai kriteria kamu. Step 3 Memenuhi persyaratan Au Pair Melanjutkan poin di atas, syarat atau kriteria yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang Au Pair diantaranya adalah Umur. Setiap negara memiliki persyaratan umur yang berbeda namun pada umumnya harus berumur antara 18 – 30 tahun. Kewarganegaraan. Beberapa negara hanya meneriman Au Pair dari negara tertentu saja. Kemampuan Bahasa Inggris yang baik. Akan lebih baik jika bisa sedikit berbicara bahasa negara tujuan tersebut atau bersedia mempelajari bahasa negara tujuan. Bersedia tinggal di negara tujuan selama waktu yang ditentukan. Ada yang minimal 3 bulan, minimal 6 bulan, bahkan 1 tahun. Belum menikah dan tidak mempunyai anak. Tujuan utama dari program ini adalah pertukaran budaya, sehingga yang dicari adalah anak muda yang ingin mendapat pengalaman baru. Syarat lainnya. Contohnya di Amerika harus punya driving license. Persyaratan di negara tertentu juga mengharuskan kamu memiliki dana yang cukup untuk mengurus visa, tiket pesawat, dan juga biaya hidup pas baru datang. Syarat lengkap sesuai negara bisa cek disini. Step 4 Mencari dan menghubungi host family Langkah selanjutnya adalah mencari host family. Data diri kamu akan dicocokkan dengan kriteria dari host family. Kamu juga bisa melihat list host family dan juga requirement yang diminta – misalnya umur anak yang perlu kamu jaga, jumlah jam kerja, deksripsi pekerjaan, hingga uang saku yang akan kamu dapatkan. Setelah dapat yang cocok, kamu bisa menghubungi mereka lewat messanging system di situs tersebut. Kalau host family juga tertarik sama kamu, mereka akan mengatur interview online, bisa lewat skype atau video call. Nah, disinilah kedua pihak bisa saling berkenalan, diskusi tentang apa yang di-expect dari kamu. Kamu bisa tanya tentang kewajiban yang harus kamu jalani, jam kerja, uang saku, hari libur, biaya apa saja yang ditanggung, dan detil lainnya. Step 5 Tanda tangan kontrak Au Pair Kalau interview-nya lancar, kamu senang sama condition yang diberikan oleh host family, mereka juga senang untuk menerima kamu sebagai Au Pair, maka kedua pihak akan tanda tangan kontrak. Dengan cara ini, kedua pihak jelas dengan kewajiban dan juga tanggung jawab masing-masing sehingga kedepannya bisa menjalin hubungan yang baik. Step 6 Mempersiapkan diri untuk pindah Setelah diterima tinggal membeli tiket pesawat, mengurus visa atau dokumen lain yang dibutuhkan. Kamu harus tahu visa apa yang kamu butuhkan karena setiap negara punya syarat yang berbeda-beda. Contohnya aja untuk Amerika, kamu harus menggunakan agen untuk mengurus visa tipe J-1. Di Australia, kamu harus apply work and holiday visa, di Eropa beda lagi. Komunikasikan segala hal dengan baik dengan host family – apakah mereka akan menanggung biaya-biaya seperti tiket dan pengurusan visa atau tidak host family tidak berkewajiban untuk menanggung biaya ini. Dan yang terakhir, persiapkan diri sebaik-baiknya untuk tinggal di luar negeri dalam jangka yang cukup lama. Nonanomad meng-interview seorang wanita asli Makassar yang bernama Lena Sesilia Auw tentang pengalaman sebagi seorang Au Pair di Belanda dan juga Denmark. Kamu bisa cek instagram pribadi dan juga channel youtube-nya buat lebih tahu tentang pengalaman Lena! Kenapa tertarik mengikuti program Au Pair? Awalnya itu saat aku ke New Zealand untuk liburan, terus seru banget gitu rasanya tinggal di luar negeri. Nah, aku googling lah cara hidup dan bekerja di luar negeri. Ada banyak sekali cara, tetapi yang membuat aku paling tertarik adalah program Au Pair karena konsepnya tinggal dengan keluarga asuh, bisa ngerasain budaya luar seperti apa dan bisa berinteraksi dengan anak-anak bule yang lucu. Ke negara mana dan berapa lama? Pertama kali aku jadi Au Pair itu ke Belanda dengan kontrak selama 1 tahun. Setelah selesai kontrak, aku lanjut lagi ke Denmark. Kontrak di Denmark selama 2 tahun. Natalan bersama teman-teman Persiapan apa yang diperlukan sebelum pindah kesana? Pertama, yang harus kita siapkan otomatis adalah mental karena budaya Indonesia dan Eropa itu sangat berbeda. Apalagi kita perginya seorang diri dan hidup dengan keluarga baru – otomatis mental harus kuat. Perbagus Bahasa Inggris agar tidak kesulitan berkomunikasi saat sudah berada di negara tujuan. Selain mempersiapkan mental dan bahasa, juga bisa mempersiapkan beberapa kebutuhan lainnya seperti jaket dan sepatu. Perbedaan suhu antara Indonesia dan negara Eropa lumayan besar, jaket tebal adalah salah satu bawaan yang wajib. Makanan camilan khas kotamu juga boleh kamu bawa untuk mengobati rasa rindu jika tiba-tiba teringat kampung halaman. Rutinitas sehari-hari sebagai Au Pair? Aktivitas tergantung dari kebutuhan host family, tetapi normally fokus utama kita adalah anak-anak. Host family aku adalah orang yang sibuk. Sebagai CEO, waktu mereka sangat terbatas, oleh karena itu mereka membutuhkan Au Pair. Mereka juga tetap menyempatkan waktu untuk berkumpul dengan anak-anak saat weekend. Karena itu, biasanya aku libur pas weekend. Tugas aku sebagai Au Pair contohnya menyiapkan breakfast dan lunch, mengantar anak ke sekolah, memastikan mereka mengerjakan tugas dan PR saat pulang dari sekolah. Selain itu main bersama mereka saat sengang. Aku juga menyiapkan dinner karena aku juga hobi memasak. Permintaan mereka juga adalah Au Pair yang bisa masak. Aku juga melakukan kerja rumah tangga ringan seperti tyding up dan organizing. Lena dan host family Hal baru yang dipelajari ketika menjadi Au Pair? Aku belajar banyak hal positif yang aku dapatkan. Salah satunya hidup aku jadi lebih teratur karena bangun lebih awal. Hidup aku juga jadi lebih termotivasi dan terstruktur. Selain itu aku juga belajar untuk selalu tepat waktu, mengolah keuangan dengan baik, dan tentu saja mengetahui hal-hal seputar Eropa. Biaya apa saja yang perlu kita keluarkan? Apakah digaji? Biaya yang dikeluarkan ini beragam ya Belanda dan Denmark berbeda. Saat aku ke Belanda, aku menyiapkan dana skitar 15 jutaan. Itu termasuk biaya legalisir akte, translate dokumen-dokumen, fee agen, dan tiket pp dan penginapan Makassar-Jakarta selama proses pengurusan visa. Tentu saja jika teman-teman tinggal di jakarta pasti jauh lebih murah. Untuk visa sesuai kesepakatan, ada yang host family tanggung semua, ada yang bagi dua. Kalau aku, biaya pengurusan visa dan tiket pesawat pulang pergi ditanggung oleh host family. Untuk gaji, kita mendapat pocket money atau uang saku setiap bulannya. Setiap negara berbeda, untuk Belanda standarnya 340 euro, Denmark kurang lebih skitar 500 euro. Pengalaman seru yang bisa diceritakan? Banyak, contohnya aku bisa traveling bareng teman-teman ke berbagai negara di Eropa, naik hingga puncak Menara Eiffel, juga mendapat surprise ulang tahun dari keluarga asuh. Menikmati cherry blossom di Denmark Tips bagi teman-teman yang ingin ikut program Au Pair? Pastikan Bahasa Inggrisnya lancar, paling tidak bisa berkomunikasi dengan baik. Lebih baik lagi kalau udah punya pengalaman dengan anak-anak, dan tampilah apa adanya. Tips nih saat interview, ketika kamu menceritakan dirimu dan kehidupanmu, ceritakanlah sesantai mungkin dan tidak usah berlebihan. Mereka ingin melihat bahwa kamu adalah pribadi yang jujur, menyenangkan dan apa adanya. Suka duka jadi Aupair? Semuanya pasti ada suka dan duka. Begitu pula pengalaman sebagai Au Pair. Sukanya adalah, kita bisa kenal dengan orang baru, belajar budaya baru, traveling ke negara-negara tetangga, punya peluang hidup di luar negeri. Dukanya, kadang kita agak susah beradaptasi dengan keluarga baru dengan latar belakang yang berbeda jauh. Orang-orang Eropa terkenal disiplin dan direct speak, jadi jika kita tidak sesuai standar mereka, kesalahpahaman bisa terjadi. Saat kesalahpahaman itu terjadi, biasanya kita jadi home sick dan pengen pulang. Tetapi semua pengalaman Au Pair ini membuat aku menjadi lebih mencintai diri sendiri dan tentunya lebih dewasa. Baca juga 12 Pekerjaan yang bisa Membawa Kamu Keliling Dunia Stockholm, Sweden Penutup Gimana? Tertarik untuk jadi seorang Au Pair? Kalau kamu punya pengalaman seru sebagai Au Pair bisa juga share di kolom komentar di bawah. Terima kasih juga kepada Lena yang telah bersedia berbagi pengalaman serunya. Nonanomad bekerjasama dengan partner lain melalui program afiliasi. Yang berarti jika kamu booking melalui link di artikel ini, Nonanomad akan mendapat komisi tanpa kamu harus membayar lebih. Nah, dengan cara ini kami dapat terus menulis artikel tentang traveling. Jika artikel ini bermanfaat tolong di share ya di sosmed kamu. Menggunakan foto atau gambar dari situs ini diperbolehkan, asalkan sertakan juga ya link back ke situs Nonanomad. Terima kasih. Post Views 2,117
Apa itu Aupair? Aupair Adalah Program yang Akan Membawamu ke Jerman Berbagai Macam Keuntungan Mengikuti Program AUPAIR dan Pengertian Aupair Adalah Apa Sajakah Syarat Aupair Adalah yang Wajib Dipersiapkan Berita Lain yang Berkaitan Author Recent Posts About Me Hai Saya Aldy, seorang profesional IT dan SEO Specialist dengan pengalaman lebih dari 5 tahun di industri teknologi informasi. Saya memiliki pengetahuan yang luas dan keterampilan teknis yang kuat dalam pengembangan web, manajemen server, dan keamanan informasi. merupakan salah satu produk yang saya kerjakan selama karir dibidang web development, saya telah berhasil mengintegrasikan pengetahuan teknologi informasi dan SEO untuk membantu klien saya demi mencapai tujuan bisnisnyaTeknorus Media sendiri merupakan salah satu situs di jagat internet yang membahas seputar perkembangan teknologi, dan review film film yang populer di Indonesia. di buat dengan passion dan sepenuh hati. Silahkan tinggalkan komentar atau hubungi kami di halaman about us Aupair Adalah, Apa itu Aupair, dan Bagaimana Cara Daftarnya- Pergi ke Jerman kini bukanlah sebuah impian, Anda bisa mewujudkannya dengan berbagai macam program yang disediakan oleh pemerintah dan lembaga terpercaya lainnya. Dahulu untuk bisa pergi ke Jerman seseorang harus diterima di salah universitas untuk melanjutkan pendidikan atau bekerja. Rasanya sangat sulit untuk bisa pergi ke Jerman untuk wisata karena membutuhkan biaya yang sangat tinggi. Namun sekarang tidak lagi, Anda bisa pergi ke Jerman bahkan dibayar. Bagaimana caranya? Apakah program yang disediakan oleh lembaga atau pemerintah Jerman tersebut berlaku untuk orang Indonesia? Semua informasi terkait bagaimana Anda bisa pergi ke Jerman dengan mudah akan disajikan secara lengkap dalam artikel ini. Jangan lupa catat dan lengkapi seluruh persyaratan yang dibutuhkan. Baca Juga Iklim di Jerman, Begini Karakteristik Iklim di Jerman Selama Setahun Penuh Apa itu Aupair? Aupair Adalah Program yang Akan Membawamu ke Jerman Sebuah program yang memiliki tujuan utama untuk memberikan pertukaran kebudayaan dan dapat dimanfaatkan oleh orang Indonesia tidak lain adalah au pair. Kebudayaan yang akan dipelajari berbagai macam dan yang utama adalah mempelajari bahasa asing. Sebenarnya program ini tidak hanya dijalankan di Jerman saja namun di seluruh negara lain seperti Amerika, Australia, Perancis, Inggris. Negara-negara tersebut adalah negara yang menyelenggarakan aupair dan penerima au pair. Sasaran negara yang akan mengikuti program ini adalah orang Asia. Jadi tidak hanya orang Indonesia saja yang berkesempatan untuk mengikutinya. Lalu apa itu au pair sebenarnya? Apabila dilihat dari namanya artinya adalah kesamaan’ dalam bahasa Perancis. Arti tersebut telah mendeskripsikan program airpair sendiri. Jadi aupair adalah program yang digunakan untuk pertukaran kebudayaan. Dimana para pesertanya akan mendapatkan kesempatan tinggal dan belajar di negara yang dituju. Pertukaran yang harus dilakukan adalah merawat anak dari keluarga yang menerima. Sekilas akan terdengar seperti pembantu rumah tangga namun sangat jauh berbeda. Bahkan sebagai buktinya banyak sekali mahasiswa mengikuti program ini untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Berbagai Macam Keuntungan Mengikuti Program AUPAIR dan Pengertian Aupair Adalah Banyak sekali keuntungan yang akan didapatkan oleh seseorang yang mengikuti program aupair. Berikut ini berbagai macam keuntungan setelah mengikuti aupair di Jerman. – Mendapatkan upah bulanan sebesar 260 euro – Memiliki kesempatan untuk kursus bahasa Jerman dengan biaya setidaknya 50 euro per bulannya. – Mendapatkan biaya transportasi pulang pergi selama setahun tinggal – Mendapatkan asuransi kesehatan dalam satu tahun -Mendapatkan tempat tinggal bersama dengan keluarga yang membutuhkan – Memiliki hari libur selama satu hari dalam satu minggu Jadi masalah tempat tinggal, makan dan transportasi sudah tidak menjadi masalah ketika sedang mengikuti program ini. Anda juga akan mendapatkan waktu luang untuk berlibur sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati di awal. Apabila keluarga membutuhkan bantuan di saat hari libur tersebut maka mereka akan menggantinya di minggu berikutnya. Semua program au pair yang selama ini telah berjalan memiliki pengawasan dari pemerintah. Jadi bagi imigran yang mengikuti program au pair bisa tetap aman dan nyaman. Telah banyak orang Indonesia yang mengikuti program ini dan akhirnya bisa melanjutkan kuliah di Jerman dan mahir bahasa Jerman. Bersedia dikontrak selama satu tahun atau lebih menjadi komitmen yang harus ditepati sesuai dengan perjanjian awal dengan keluarga yang membutuhkan. Dilihat dari banyaknya keuntungan ini tidak heran bahwa banyak orang Asia yang berminat mengikutinya. Setidaknya memiliki pengalaman untuk pergi dan tinggal lama di Jerman tidak akan pernah terlupakan. Anda juga akan membuka wawasan luas tentang dunia luar. Jika keuntungan sangat menarik apa tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan? Selama tinggal di Jerman bersama keluarga baru di sana, Anda memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengasuh anak. Semua perhatian dan keseharian adalah mempersiapkan anak sekolah dari pagi hingga akan tidur. Tentu tugas tersebut tidaklah sulit bagi Anda yang menyukai dan berpengalaman mengasuh anak. Apa Sajakah Syarat Aupair Adalah yang Wajib Dipersiapkan Tidak begitu saja bisa langsung berangkat ke Jerman untuk mengikuti program ini. Semua pengumpulan berkas dan syarat lainnya tidak perlu dilakukan di Jerman namun bisa dilakukan di negara asal pelamar. Anda harus giat untuk mencari informasi kira-kira keluarga mana saja yang sedang membutuhkan aupair. Beberapa syarat yang harus dipenuhi agar keluarga tersebut dapat memilih Anda sebagai au pair mereka. Semua syarat yang dibutuhkan untuk mengikuti program aupair adalah sebagai berikut ini Batasan umur yang diperbolehkan untuk mengikuti program ini adalah 18-26 tahun. Bagi Anda yang masih memiliki batasan umur tersebut atau akan memasuki umur tersebut sebaiknya persiapkan diri dengan syarat yang lainnya. 2. Belum memiliki anak Para peserta tidak boleh memiliki anak untuk bisa mengikuti program ini. Kebanyakan yang akan terpilih masih single dan memiliki kecintaan di bidang mengasuh anak. 3. Pengalaman Semakin banyak pengalaman yang dimiliki akan semakin baik. Jika Anda pernah bekerja atau magang di tempat pengasuhan anak maka akan menjadi pengalaman yang mendukung resume. Pastikan Anda mendapatkan surat rekomendasi. 4. Kemampuan bahasa Walaupun disana Anda akan belajar lebih jauh tentang bahasa Jerman, untuk bisa mengikuti aupair setidaknya harus menguasai bahasa dasar. Mereka yang mengikuti program ini harus memiliki kemampuan level A1 bahasa Jerman. Kemampuan dan pengalaman tersebut adalah syarat dasar. Sedangkan ada beberapa dokumen yang harus dipersiapkan seperti formulir au pair, surat untuk keluarga yang membutuhkan, surat keterangan sehat, foto keluarga sendiri dalam bentuk presentasi, dan sertifikat bahasa level A1. Anda juga harus menyertakan surat izin mengemudi untuk mengemudikan mobil. Bagi Anda yang belum bisa harus memiliki keinginan untuk bisa mengendarai mobil. Selama bekerja, keluarga akan membutuhkan au pair yang dapat mengendarai mobil untuk mengantar seluruh kegiatan anak mereka. KesimpulanTanggal2023-04-29JudulAupair AdalahRating5Product Name Aupair AdalahPriceUSD 20Product Availability Available in Store Only
pengalaman au pair di australia